Sistem Informasi Strategis
Sistem Informasi Strategis adalah sistem, yang membantu perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada tujuan strategis perusahaan secara signifikan meningkatkan kinerja dan produktiviras sehingga mampu mengurangi kelemahan bersaing.
Michael Porter mengidentifikasikan model tekanan persaingan dengan melihat pada lima tekanan utama yang dapat membahayakan posisi suatu perusahaandalam suatu industri. Lima tekanan itu antara lain:
1. Ancaman masukknya pesaing baru.
Penggunaan internet dalam dunia perdagangan menjadi ancaman bagi suatu perusahaan tradisional. Karena akan banyak pesaing yang masuk dan menawarkan barang atau jasa nya dengan sangat mudah dengan cukup membuat suatu web. Sehingga para pesaing yang berasal dari jauh pun dengan mudah dan cepat bersaing.
2. Daya tawar pemasok.
Kemudahan akses pembeli denga internet untuk melihat dan membandingkan harga dan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan oleh pemasok, membuat daya tawar pemasok semakin berkurang.
3. Daya tawar pembeli.
Internet membuat meningkatnya daya tawar pembeli karena pembeli dapat dengan cepat dan mudah dalam memilih dan menentukan produk yang akan dibeli.
4. Ancaman subtitusi produk atau jasa.
Penurunan harga yang dilakukan penjual atas barang atau jasa yang diberikan karena adanya penurunan biaya variable dibandingkan dengan biaya jika dilakukan secara manual membuat terjadinya persaingan harga yang tidak sehat.
5. Intensitas persaingan dengan para pesaing industry.
Para pesaing senantiasa mengupdate informasi dengan cepat dan mudah melalui internet, sehingga para pembeli dapat dengan cepat pula mendapatkan informasi itu.
Didalam mendapatkan keunggulan kompetitif ada beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain :
a. Strategi kepemimpinan biaya : memproduksi produk atau jasa dengan biaya terendah tapi masih bisa mendapatkan laba yang diinginkan dengan menggunakan software yang tersedia.
b. Strategi diferensiasi : menawarkan produk, jasa dan fitur yang berbeda dan mempunyai kelebihan dibanding dengan yang lain.
c. Strategi relung pasar : memilih segmen berlingkup kecil namun mempunyai kualitas, kecepatan dan biaya yang baik.
d. Strategi pertumbuhan : meningkatkan pangsa pasar dan menjual produk lebih banyak sehingga mendapatkan banyak pelanggan.
e. Strategi inovasi : di dalam memperkenalkan produk dan jasa, selalu mengembangkan fitur yang ada dan juga cara-cara baru untuk memproduksinya.
f. Strategi aliansi : bekerjasama dengan berbagai mitra bisnis dalam persekutuan, aliansi, usaha bersama, atau perusahaan virtual.
g. Strategi efektivitas operasional : perbaikan yang bisa meningkatkan kepuasan, kualitas, dan produktivitas karyawan serta pelanggan sehingga bisa mempersingkat waktu untuk mencapai pasar.
h. Strategi orientasi pada pelanggan : berkonsentrasi untuk membuat pelanggan merasa senang karena pelanggan merupakan hal utama dan tepenting dalam dunia usaha.
i. Strategi waktu : memperlakukan waktu sebagai sumber daya yang penting. Sehingga suatu perusahaan dapat dengan sigap, cepat dan tepat dalam menanggapi respon pelanggan, pasar, dan perubahan kondisi pasar yang terjadi.
j. Strategi halangan masuk : menciptakan halangan untuk masuk bagi para pesaing baru.
k. Strategi mengikat pelanggan atau pemasok : membuat para pelanggan atau pemasok untuk tetap bekerjasama dan tidak beralih ke pesaing dngan memberikan layanan loyalitas yang baik.
l. Strategi meningkatkan biaya beralih : membuat pelanggan dan pemasok mikir-mikir jika mau beralih ke pesaing karena akan dikenakan biaya beralih.
Didalam perjalanannya Teknologi Informasi tidak selalu berhasil digunakan. Namun dari banyaknya kegagalan itu kita banyak mendapatkan pelajaran sehingga nantinya bisa mendapatkan keberhasilan. Walaupun terdapat banyak alasan kegagalan proyek TI, salah satu hal yang paling penting adalah ketidakmampuan untuk memprediksi teknologi informasi mendatang dengan ketepatan. Teknologi Informasi akan selalu berubah dan terus berubah dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar